NTBNews - Brasil - Entah logika seperti apa yang muncul di kepala Virginia Soares de Souza. Dokter asal Brasil ini justru sengaja membunuh tujuh pasiennya agar tempat tidur di ruangan ICU tidak penuh.
De Souza yang bekerja di Rumah Sakit Evangelico ini ditangkap pada bulan Februari lalu. Selain De Souza, masih ada tiga dokter, tiga perawat, dan fisioterapis yang diduga turut membantu. Dan kini mereka semua tengah menghadapi proses pengadilan.
Yang parahnya lagi, Kementerian Kesehatan Brasil bahkan curiga de Souza juga bakal bertanggungjawab terhadap kematian 300 pasien lainnya.
"Saya ingin membersihkan unit perawatan intensif. Ini (pasien) membuatku gatal," kata seorang jaksa yang berhasil menyadap telepon De Souza seperti dilansir dari Reuters, Jumat (29/3/2013).
Cara De Souza menghabisi nyawa pasiennya memang sangat halus. Ia dan tim nya memberikan obat relaksasi otot kepada pasien. Tak lupa, pasokan oksigen kepada sang pasien pun dikurangi secara perlahan-lahan.
Ada salah seorang pasien yang baru beberapa menit sebelumnya meminta untuk diambilkan minum. Saat perawat kembali ke tempat tidur, dia sudah menemukan pasien tersebut tak lagi bernyawa.
"Saat perawat kembali, dia kaget si pasien sudah tidak bernyawa," ujar kepala tim penyelidik kementerian, Mario Lobato.
Jika jaksa berhasil membuktikan De Souza bertanggungjawab terhadap pembunuhan 300 pasien, bisa jadi ini tragedi bagi dunia kedokteran. De Souza pun mengalahkan kekejian Harold Shipman, dokter Inggris yang terbukti membunuh 260 pasiennya.
(http://news.detik.com/read/2013/03/29/043504/2206709/1148/dokter-ini-bunuh-pasiennya-supaya-kamar-di-icu-tak-penuh)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment