NTB-News.Com - WASHINGTON : Coelacanth disebut sebagai fosil hidup. Ikan ini memiliki panjang 2 meter dan berat 90 kilogram, yang dianggap punah sejak 70 juta tahun lalu.
Akan
tetapi, anggapan punah pada spesies ikan ini terbantahkan setelah
seorang pemancing menangkap coelacanth pada 1938. Dilansir Wired, Rabu (24/4/2013), hewan air yang masih hidup ini persis dengan fosil nenek moyang coelacanth, yang dahulu pernah hidup 300 juta tahun lalu.
Kini,
analisis pertama dari gen coelacanth mengungkap mengapa ikan ini tidak
memiliki perbedaan bentuk fisik, meski terpaut waktu dari generasi
coelacanth di ratusan juta tahun lalu. Analisis gen juga menunjukkan
adanya evolusi bagaimana ikan ini pada akhirnya bisa bergerak dari air
ke daratan.
"Saya sangat bersemangat tentang makalah ini, karena
ikan ini adalah hewan yang kami benar-benar ingin tahu lebih banyak,"
ujar Per Ahlberg, paleontolog dari Uppsala University di Swedia.
Untuk
mengurutkan gen coelacanth (Latimeria chalumnae), ilmuwan memerlukan
jaringan segar serta darah. Ini bukanlah tugas mudah, mengingat ikan ini
tinggal di gua-gua bawah laut dan tergolong hewan langka.
Kabarnya,
hewan ini hanya terlihat 309 ekor sejak 75 tahun terakhir. Sebagian
hidup di lepas pantai timur sub-Saharan Africa dan Indonesia.
Kalaupun
coelacanth berhasil ditangkap, namun hewan ini segera mati karena
perubahan tekanan dan suhu. Selain itu, di bawah matahari tropis yang
panas, DNA ikan ini akan cepat rusak.
(http://techno.okezone.com/read/2013/04/24/56/797065/coelacanth-spesies-ikan-purbakala-yang-belum-punah)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment