NTB-News - Persoalan ruwetnya negara ini (Indonesia) menurut
pimpinan tertinggi Nahdatul Ulama KH. Ahmad Hasyim Muzadi, bukan karena
kurangnya orang pintar, justru sebaliknya, banyak orang pintar tetapi
sedikit yang berperilaku benar. “Jalan keluar dari permasalahan ini
adalah bagaimana menggabungkan antara kecerdasan intelektual dan
spiritual, yakni benar karena ibadah, pintar karena sekolah,” ungkapnya.
Hal
ini disampaikan pimpinan tertinggi ormas islam di Indonesia itu, saat
memberikan tausiyahnya pada kegiatan tabligh akbar dan silaturahmi
bersama jamaah pengajian pondok pesantren Uswatun Hasanah Cempaka Putih,
Desa Aik Darek, Kecamatan Batu Kliang, Kabupaten Lombok Tengah, Kamis
(28/2/2013).
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi serta beberapa tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Lanjut,
banyaknya orang pintar membuat kerusakan, terjadi ketika pemenuhan
nutrisi otak dan hati tidak sesuai, ”Banyak pelajar kita mengenyam
pendidikan sampai jenjang doktoral, tetapi tidak sedikit dari mereka
mengabaikan aspek agamanya, akan tetapi beribadah saja dan mengabaikan
sekolah, hasilnya tetap tidak baik. Yang benar adalah pemenuhan nutrisi
hati dan otak seimbang, maka akan kita dapatkan ilmu yang amaliyah dan
amal yang ilmiyah, sehingga mendatangkan kemanfaatan,” tuturnya.
Demikian
halnya pemimpin, pintar saja tidak cukup tetapi juga harus benar.
Hasyim Muzadi mengapresiasi kepemimpinan TGB, “Masyarakat NTB tentunya
harus bersyukur mempunyai gubernur juga seorang ulama, banyak di
Indonesia ini ulama yang menjadi umara (pemimpin). TGH. M. Zaini (baca;
M. Zainul Majdi) walaupun menjadi seorang gubernur tetapi tidak
melunturkan ke-ulamaannya, dan ini yang bagus,” sanjungnya.
Terakhir,
tokoh besar NU itu mengingatkan masyarakat NTB untuk terus bersekolah,
“Masyarakat NTB adalah masyarakat yang taat beribadah, tapi jangan mau
tidak belajar supaya pintar, kalau mau pintar caranya bersekolah,”
ingatnya.
Usai tausiyahnya, Hasyim Muzadi melanjutkan
perjalanannya ke beberapa lokasi di Kabupaten Lombok Tengah, diantaranya
pondok pesantren Darussholihin, Desa Darmaji dan pondok pesantren
Attamini, Praya. (Ridho*)
(http://www.ntbprov.go.id/baca.php?berita=1672)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment