 Rumah pintar merupakan sarana pendidikan nonformal yang berfungsi meningkatkan minat baca dan mengembangkan potensi kecerdasan anak. Rumah pintar yang diresmikan yaitu Pandawa, Nur Illahi, dan Al-Maarif. Mendikbud, M.Nuh menegaskan rumah pintar merupakan sentra pendidikan sekaligus simbol membebaskan buta aksara. Pihaknya, dalam waktu dekat juga akan mengembangkan Rumah Pintar menjadi sentra komputer yang dilengkapi 10-15 unit komputer, ungkapnya. Selain itu, Rumah pintar menurut Nuh akan dijadikan sebagai bagian dari Program Kuliah Kerja Nyata. Mahasiswa dapat mendampingi rumah pintar untuk kegiatan operasional agar keberadaan rumah pintar terjaga dan terjamin, imbuhnya. Kegiatan ini dirangkai dengan pemberian bantuan berupa satu buah laptop, satu buah piano, alat permainan edukatif, dan paket buku bacaan. Penyerahan bantuan dilakukan oleh Koordinator Indonesia Pintar Pusat Ibu Laeli Rahmawati Nuh. Jumlah total rumah pintar hingga saat ini sebanyak 304 unit. Sarana ini merupakan rumah pendidikan bagi masyarakat yang melayani semua kelompok usia mulai usia dini sampai dengan usia lanjut, terang Laeli. Pihaknya juga berencana akan mengembangkan Rumah Pintar sebagi pusat pengembangan keterampilan yang menghasilkan produk unggulan yang layak dan memiliki nilai jual yang baik. Dengan demikian akan berkontribusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, imbuhnya. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga NTB Lalu Syafi’i menegaskan, selain sebagai fasilitas belajar, pemanfaatan rumah belajar berkembang sebagai sentra buku, sentra bermain, sentra komputer dan audio visual, serta sentra kriya” pungkas Syafi’i. (Humas NTB). |
(http://www.ntbprov.go.id/baca.php?berita=1640)
0 komentar:
Post a Comment