NTB-News.Com - Jerussalem : Departemen Kehakiman Israel, Kamis 25 April 2013 mengatakan, pihaknya tidak akan mengajukan dakwaan atas kasus bunuh diri mata-mata Mossad Ben Zygier di penjara. Meskipun ditemukan ada serangkaian salah langkah oleh pejabat penjara pada hari kematian Zygier tahun 2010.
Ben Zygier, 34 tahun, dikabarkan menerima "berita menyedihkan" dari istrinya hanya beberapa jam sebelum gantung diri. Namun kepala penjara yang bertanggung jawab untuk memonitor video pengawasan dari sel isolasinya berada jauh dari layar dan ketinggalan saat-saat menjelang kematiannya.
Kasus bunuh diri Zygier ini sempat dirahasiakan Israel sampai Februari 2013 ketika sebuah televisi Australia memuat berita soal itu, yang kemudian menjadi hiruk pikuk di media. Selain soal kematian, yang jadi pembicaraan adalah apa penyebabnya ditahan dan tindakannya untuk mengakhiri hidupnya.
Sebuah laporan terkait kematian mata-mata itu, yang diterbitkan pada hari Kamis 25 April 2013 menyebutkan, petugas penjara tak memenuhi instruksi khusus terkait supervisi terhadap Zygier. Meski ia tidak dianggap berisiko tinggi melakukan bunuh diri, tapi sebelumnya ada upaya untuk melakukan upaya seperti itu.
Namun, Jaksa Agung Israel mengatakan "bukti tidak cukup untuk membuktikan ... bahwa petugas penjara, atau orang lain, lalai yang menyebabkan kematian almarhum".
Tanpa secara eksplisit menyebut nama Zygier, Israel dalam laporan itu menegaskan pada tahun 2010 bahwa ia ditahan untuk mencegah kerusakan serius terhadap kepentingan nasional. Tuduhan terhadap dirinya masih tetap rahasia.
Koran Australia Fairfax dan majalah di Jerman Der Spiegel mengatakan bulan lalu bahwa Zygier adalah mata-mata untuk badan intelijen Mossad. Ia dikabarkan memberikan informasi tentang Ziad al-Homsi dan Mustafa Ali Awadeh, informan Israel di Libanon kepada Hizbullah. Dua orang itu akhirnya ditangkap dan dipenjarakan di Libanon.
(http://www.tempo.co/read/news/2013/04/26/115475977/Agen-Mossad-Gantung-Diri-Israel-Sempat-Bungkam)
0 komentar:
Post a Comment