NTB-News.Com - Kelompok militan di kawasan yang dikuasai kelompok
perlawanan di Suriah utara menculik dua orang pendeta yang sedang dalam
perjalanan ke Aleppo.
Namun masih belum jelas kelompok yang menculik mereka.
"Semua kemungkinan masih terbuka," tutur Abdulahad Steifo dari kelompok perlawanan Koalisi Nasional Suriah.
Dia mengatakan penculikan terjadi ketika keduanya sedang dalam perjalanan dari kawasan perbatasan Bab al-Hawa, yang dekat dengan kota Reyhanli di Turki, menuju Aleppo.
Stasiun TV negara melaporkan 'kelompok teroris bersenjata' yang menculik kedua pendeta yang sedang melaksanakan 'tugas kemanusiaan' di kawasan pedesaan Aleppo.
Masa sulit Aleppo
Yohanna Ibrahim dan Boulos Yaziji merupakan pendeta paling senior yang sejauh ini terkena dampak langsung perang Suriah.
Bulan September Uskup Ibrahim mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ratusan keluarga Kristen mengungsi dari Aleppo akibat pertarungan antara pasukan pemerintah dan kelompok pemberontak di kota itu.
"Dalam sejarah modern, Aleppo tidak pernah mengalami masa-masa sulit dan seperti ini."
"Umat Kristen diserang dan diculik dengan cara yang dahsyat dan keluarga mereka harus membayar uang dalam jumlah besar untuk pembebasan," tambahnya.
Warga Kristen di Suriah mencapai sekitar 10% dari total jumlah penduduk yang mayoritas merupakan umat Islam Sunni. Perkiraan angka itu sebelum terjadi perlawanan atas Presiden Bashar al-Assad dua tahun lalu.
PBB memperkirakan lebih dari 60.000 orang tewas akibat konflik bersenjata di Suriah dan lebih dari satu juta orang mengungsi ke negara-negara tetangga.
(http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2013/04/130423_suriah_penculikan.shtml)
0 komentar:
Post a Comment