NTB-News.Com - Mataram: Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih mengkaji pemanfaatan embarkasi dan debarkasi haji di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk musim haji 2013.
"Masih dikaji, dan ada kemungkinan NTT bergabung dengan NTB. Saya kira itu sangat mungkin," kata Sekretaris Daerah (Sekda) NTT Fransiskus Salem, usai menghadiri pertemuan sosialisasi hasil Rapat Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2013 yang dilakukan Kedeputian Persidangan Sekretariat Kabinet, kepada tiga pemerintah provinsi, yang digelar di Mataram, NTB, Kamis.
Ketiga provinsi itu yakni NTB, Bali dan NTT, yang diwakili masing-masing Sekretaris Daerah (Sekda) yang didampingi pejabat terkait.
Hasil RKP 2013 yang dipimpin langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 28 Januari 2013, yang disosialisasikan itu merupakan pedoman untuk RKP di daerah.
Tujuan dari RKP yakni memperkuat perekonomian domestik bagi peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat.
Salem mengatakan, kini pejabat terkait di Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB dan Pemprov NTT masih mengkaji pemanfaatan embarkasi dan debarkasi haji Lombok, baik dari aspek efisiensi anggaran maupun efektivitas waktu.
"Nanti, jika sudah rampung akan disampaikan ke publik, dan mungkin saja jadi bergabung ke NTB," ujar mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT itu.
Sejauh ini, pemberangkatan dan pemulangan ibadah haji dari Bali dan NTT masih menggunakan embarkasi dan debarkasi haji Surabaya, Jawa Timur.
Peserta ibadah haji asal Bali dan NTT yang diperkirakan hampir 2.000 orang setiap tahun, pada musim haji 2012 masih menggunakan embarkasi dan debarkasi Surabaya.
Sedangkan peserta ibadah haji NTB yang rata-rata mencapai 4.500 orang lebih setiap tahun, mulai musim haji 2012 tidak lagi menggunakan embarkasi dan debarkasi haji Surabaya, karena sudah ada penetapan embarkasi dan debarkasi haji Lombok.
Pada 6 Juni 2012, Menteri Agama Surya Dharma Ali menyerahkan Surat Keputusan Nomor 71 Tahun 2012, tentang Penetapan Embarkasi-Debarkasi Haji Tahun 1433 H/2012 M, kepada Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, di "Operation Room" Kementerian Agama, di Jakarta.
Dalam surat keputusan yang diterbitkan pada 29 Mei 2012 itu, BIL dengan kode penerbangan LOP ditetapkan sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji untuk Wilayah NTB.
Terkait embarkasi dan debarkasi haji itu, Menteri Agama juga telah menyerahkan Surat Keputusan Nomor 70 Tahun 2012 tentang Penetepan Pelaksana Angkutan Jamaah Haji, yakni PT Garuda Indonesia, dan Saudi Arabia Airlines.
Kini, Pemprov NTB dan Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB, makin fokus pada perluasan asrama haji, agar lebih representatif jika peserta ibadah haji asal NTT dan Bali bergabung ke embarkasi dan debarkasi di Bandara Internasional Lombok (BIL).
Diupayakan asrama haji NTB dapat menampung dua kloter besar yakni sebanyak 1.200 orang sesuai syarat penetapan embarkasi haji penuh, maka peserta ibadah haji dari Bali dan NTT akan diajak melalui BIL.
Sementara ini, kapasitas tampung Asrama Haji NTB mencapai 500 orang, namun sedang dilakukan pembangunan gedung tambahan, yang dapat menampung 200 orang lagi.
(http://antaramataram.com/berita/?rubrik=5&id=24420)
0 komentar:
Post a Comment