GIRI MENANG—Munculnya kasus suspect flu burung di Dusun Montong Tangar,
Desa Batu Kumbung, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat (Lobar) februari lalu
membuat Dinas pertanian, peternakan dan perkebunan (dispertanakbun)
Lobar waspada. Hasil laboratorium menyatakan, unggas yang mati positif
H5 namun negatif N1.
‘’Tapi kasus ini belum mengarah pada flu
burung. Jumlah unggas yang mati pun tidak banyak,’’ kata Kepala
Dispertanakbun Lobar, H Chairul Bahtiar, kemarin.
Awal Maret lalu,
seorang warga di Lobar dicurigai terjangkit flu burung karena mengalami
demam tinggi serta diare. Namun hasil pemeriksaan dokter menyatakan,
pasien tersebut menderita pnemonia atau radang paru-paru. Sebelumnya,
akhir 2011 ratusan ayam di Desa Beleke, Kecamatan Gerung juga tiba-tiba
mati mendadak dan menurut petugas kesehatan hewan setempat unggas-unggas
tersebut positif mengidap flu burung.
Berbekal rentetan kasus itu,
Dispertanakbun mengimbau masyarakat mewaspadai masuknya ayam afkir. Ayam
petelur yang sudah tidak produktif ini secara resmi dilarang masuk
karena dianggap salah satu pembawa virus H5N1 atau flu burung.
Upaya
yang dilakukan dinas untuk mencegah munculnya kasus serupa dengan
kembali gencar mensosialisasikan agar masyarakat waspada. ‘’Agar
masyarakat juga sadar kalau menemukan gejala-gejala unggas mati
tiba-tiba dalam jumlah banyak tidak mengonsumsinya,” ujar Bachtiar.
Disinggung perkembangan kasus flu burung di Lobar, diakui Bachtiar,
sempat merebak sekitar tahun 2005 silam. Namun kasusnya kembali hilang
dalam rentang waktu 2006-2010. Rentang waktu aman itulah menurut
Bachtiar, dimanfaatkan oleh pedagang maupun pengusaha ayam di pulau
Lombok untuk mendatangkan ayam afkir dari Pulau Jawa atau Bali.
Masuknya ayam afkir melalui pelabuhan resmi memang sangat kecil terjadi
karena pemeriksaan ketat oleh petugas Balai Karantina Hewan dan
Pertanian.Namun dikhawatirkan akan masuk melalui pelabuhan-pelabuhan
nelayan yang tidak mungkin terdeteksi.
Jika ayam-ayam afkir tersebut
masuk ke pasar dan dipotong oleh jagal ayam tanpa mengetahui kondisinya
sakit atau sehat, akan sangat membahayakan bagi kesehatan manusia.
Selain itu, dikhawatirkan juga akan menular dan terkontiminasi pada
ternak yang sehat sehingga secara masal terjadi flu burung. (ida)
(http://lombokpos.co.id/index.php?option=com_k2&view=item&id=7155:lobar-waspada-flu-burung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment